Masa pandemi Covid 19 membawa perubahan tatanan kehidupan masyarakat, baik dari segi sosial, ekonomi maupun kebiasaan dalam berinteraksi bekerja, belajar dan sebagainya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman sebagai salah satu lembaga pendidikan juga mengalami perubahan metode dalam pembelajaran dan bekerja. Setelah menerapkan sistem belajar Daring, Webinar serta bekerja Work From Home (WFH) selama beberapa bulan untuk mencegah penularan wabah covid 19 dilingkungan fakultas.
Perubahan sistem kerja dan belajar tentu saja membawa dampak psikologis bagi civitas akademik terutama tenaga pendidik (tendik). Di gagas Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan Kepegawaian FISIP UNMUL, Dr. Finnah Fourqoniah, S.Sos., MA saat pelaksanaan Webinar “High Class Response (HCR) Dalam Masa New Normal”, Selasa (7/07). Kegiatan ini sebagai motivasi dan peningkatan kemampuan dari staf administrasi (tendik) dalam menyikapi perubahan yang terjadi di masa new normal dengan tetap menjaga kualitas pelayanan kepada mahasiswa, dosen yang memerlukan pelayanan secara cepat dan tepat. Kegiatan ini terlaksana melalui aplikasi zoom yang diikuti oleh seluruh tendik FISIP yang berjumlah sekitar 110 peserta, dosen,koordinator program studi dan beberapa dosen turut mengikuti kegiatan ini.
Dekan FISIP UNMUL, Dr. H. Muhammad Noor, M.Si membuka Webinar dengan memberikan apresiasi kepada Harri Firmansyah R sebagai trainer, Wakil Dekan II sebagai pelaksana serta seluruh peserta yang meluangkan waktu untuk mengikuti webinar "High Class Response dalam masa New Normal". "Semoga memberikan manfaat dan dapat menjadi motivasi bagi seluruh peserta" ungkapnya.
Menghadirkan Trainer Harri Firmansyah R merupakan CEO ButterflyAct Group dan juga founder High Performa Consulting. Harri Firmansyah R dikenal sebagai High Class Response Designer yang memulai karirnya sebagai Certified Firewalk Trainer dari Tung Desem Waringin pada tahun 2007. Kang Harri membagikan tips menyeimbangkan hidup dan bekerja mengubah masalah menjadi berkah dari basic, expected, desired, wow surprising, dan unbelievable. Para peserta diminta memberikan respon mengenai dimana posisi penilaian diri sebagai tendik dalam bekerja pada basic, expected, desired, wow surprising atau di level unbelievable.
“Berusaha meningkatkan kinerja dan kualitas SDM menggali potensi diri, setiap hal yang kita kerjakan meskipun tidak secara langsung dilihat oleh pimpinan tetapi sang pencipta melihat setiap yang kita kerjakan. Bekerja dengan respon yang proactive guna meningkatkan kualitas diri, setiap hal baik dan respon yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik dan respon yang positif demikian juga sebaliknya ”. (hms/web)