Lembaga Dakwah Kampus adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah Islam ini muncul pada era tahun 60-an, kampus merupakan inti kekuatannya, dan warga civitas akademika adalah obyek utamanya. Ditinjau dari struktur sosial kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus merupakan satu kesatuan sistem sosial yang mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial peri-kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan dari potensi manusiawi, mahasiswa merupakan sekelompok manusia yang memiliki taraf berpikir di atas rata-rata. Dengan demikian, kedudukan mahasiswa adalah sangat strategis dalam mengambil peran yang menentukan keadaan masyarakat di masa depan. Perubahan masyarakat ke arah Islam terjadi apabila pemikiran Islam telah tertanam di masyarakat itu.
Dengan berbagai potensi strategis kampus, maka tertanamnya pemikiran Islam di dalam kampus melalui dakwah Islam diharapkan dapat menyebar secara efektif ke tengah-tengah masyarakat. (sumber http://id.wikipedia.org)
Banyak kegiatan yang dapat mempererat tali persaudaraan dan keakraban antar sesama mahasiswa. Terlebih kegiatan itu dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa, baik pengetahuan umum dan agama. Hal ini juga yang menjadi acuan bagi Lembaga Dakwah Kemahasiswaan (LDK) Fisip Unmul. Diskusi Kontemporer Manajemen Organisasi & Pelatihan Kepemimpinan Berkarakter Islami (Demokrasi). Bentuk Karakter ‘HERO’ Lewat Demokrasi. Demikianlah sebutan kegiatan yang dilaksanakan pada (6-7/12) kemarin. Kegiatan ini ditujukan untuk membentuk karakter islami mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmul. Ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah Kemahasiswaan (LDK) yang sekarang dipimpin oleh Robby Adhitya ini.
Fajar Sughian Hanif selaku ketua panitia kegiatan mengungkapkan “Tujuan kegiatan ini untuk membentuk kader-kader yang memiliki ciri kepemimpinan yang islami dan juga perkenalan bagi mahasiswa baru tentang keorganisasian di LDK.” Kegiatan yang diikuti oleh 23 peserta dari berbagai jurusan yang terdapat di Fisip. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tahun ini kurangnya minat peserta. Seperti pelepasan spanduk secara sepihak dan poster publikasi kegiatan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggug jawab. Kegiatan Demokrasi ini dilaksanakan selama 2 hari. Hari pertama dilaksanakan di Musholla Al-Ashr Kampus Fisip dan hari kedua dilaksanakan di Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda. “Pada kegiatan ini peserta di beri materi keagamaan, mengikuti pengajian sampai shoalat tahajud bersama santri karena kegitan ini dilaksanakan bermalam. Kegiatan ini juga bisa mengakrabkan para peserta dengan santri yang ada disini,” jelas Fajar. “Harapan besar dari panitia pelaksaan agar peserta yang telah mengikuti kegiatan dapat menjadi pemimpin yang HERO yaitu Humble, Energic, Responsive, dan Optimis. Semoga tahun depan, kegiatan ini dapat terus dilaksanakan guna memberikan sedikit pembelajaran dan pemahaman agama kepada mahasiswa baru khususnya,” pungkas Fajar.