FISIPERS-Internasional Summer School Program tahun 2022 merupakan program yang diselenggarakan oleh UPT (Unit Pelaksana Teknis) Layanan Internasional (LI) Universitas Mulawarman, program ini diikuti oleh 22 peserta dari beberapa universitas yang ada di dalam negeri maupun luar negeri dan terdapat 17 panitia pendamping dari universitas Mulawarman yang disebut sebagai “buddy”.
Beberapa peserta merupakan mahasiswa asing, diantaranya berasal dari Kedutaan besar Jepang di Indonesia, Universitas Negeri Singapura, Universitas Nottingham, Universitas Teknologi King Mongkut Thonburi, dan lain sebagainya. Program ini memiliki rangkaian acara yang edukatif dan dikemas secara menarik. Salah satu kegiatannya adalah Lecture Series International Summer School Program 2022 yang diselenggarakan pada hari Kamis, 21 Juli 2022 di Gedung serbaguna HI Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
Kegiatan ini mengangkat tema “Challenge and Opportunities Of IKN & Ecotourism in East Kalimantan”, yang bertujuan untuk mengenalkan tantangan dan kesempatan bagi Ibukota Negara di masa mendatang, yakni Nusantara, dalam hal ekowisata di wilayan Kalimantan Timur kepada mahasiswa yang menjadi peserta pada kegiatan lecture series summer school program ini.
Sambutan pertama disampaikan oleh Dr.Phil. I Ketut Gunawan, MA selaku wakil dekan bidang akademik FISIP UNMUL. Dilanjutkan dengan pemaparan materi dari beberapa dosen FISIP Unmul secara bergantian, yaitu, Dr. Fajar Apriani, S.Sos., M.Si, Daryono S.Sos, M.Si, PhD, juga dan Drs. Martinus Nanang, M.A yang membahas tentang tantangan serta potensi yang dimiliki Kalimantan Timur sebagai wilayah yang terpilih menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru. Ada pula pembahasan mengenai ekowisata di wilayah Kalimantan Timur, yang disampaikan oleh Dr. Rina Juwita, S.IP., M. HRIR, Dini Zulfiani, S.Sos, Ainun Nimatu Rohmah, MA. dan Fareis Althalets, S.Par., M.M.Par.
Tak hanya sampai disitu, setelah para partisipan puas mendengarkan materi yang telah disampaikan oleh beberapa dosen FISIP UNMUL, partisipan kemudian dipandu menuju sebuah ruangan yang berisi foto-foto penduduk asli Kalimantan Timur yaitu suku Dayak, para penduduk di foto tersebut terlihat menggunakan pakaian tradisional suku Dayak dan ada pula yang memegang senjata tradisional dari Kalimantan Timur. Para partisipan diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan barang tradisional suku Dayak seperti seraung, yaitu topi tradisional, dan anjat yang merupakan tas tradisional buatan suku Dayak. Bahkan partisipan juga diperbolehkan mengambil foto yang dipajang sebagai kenang-kenangan.
Alyani Noor Septalia selaku pendamping peserta (buddy) menyampaikan harapannya untuk Internasional summer school program 2022 kedepannya, “semoga kegiatan ini meninggalkan kesan yang baik dalam segala hal, baik dari sisi kami sebagai penyelenggara maupun sisi peserta, dosen, dan semua orang yang sempat berpartisipasi dalam kegiatan Summer School”.
Kegiatan ditutup dengan makan bersama, berbagai obrolan dari para peserta dan juga pendamping (buddy) meramaikan ruang serbaguna HI pada siang hari itu. Peserta dan juga para buddy tidak kehilangan antusiasnya sedikitpun, meski sudah melewati setengah hari mengikuti rangkaian kegiatan Lecture Series Summer School Program 2022.(Ndy/Ayy)