logo ind2                                                                                                  


FISIPERS- Jum’at 28 januari 2022 Himpunan Psikologi Indonesia Kalimantan Timur atau yang biasa disingkat dengan HIMPSI Kaltim telah melaksanakan acara Talkshow online dengan judul “Dampak dan Strategi Cerdas ber-Internet. yang diadakan secara hybrid di Labotorium Televisi FISIP UNMUL. Acara ini dihadiri oleh Ketua Panitia Acara, Ibu Dr. Diah Rahayu, M.Si, dengan menghadirkan Narasumber, dr. Diane Meytha Supit, Sp.A. (K) dan Ayunda Ramadhani, S.Psi., M.Psi., Psikolog dengan Karina Putri Alamanda, S.Psi., M.Psi sebagai Moderator dan para peserta melalui ruang Zoom Meeting.

Zoom 3Acara dibuka oleh Master of Ceremony (MC) yang setelah itu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Psikologi. Kemudian sambutan disampaikan oleh ketua HIMPSI Kaltim yaitu ibu Dra. Dwita Salverry, MM., Psikolog melalui ruang Zoom.

Screenshot 6ZOOM2Dalam acara talkshow dan diskusi ini, ibu Karina Putri Alamanda memberikan sebuah fakta yaitu di Indonesia dari 34 provinsi di Indonesia diperoleh tingkat kecanduan bermain gadget Indonesia meningkat sebesar 11% dengan rata-rata penggunaan selama 11 jam perharinya. Kondisi yang dialami saat ini tingkat adiksi gadget di Indonesia naik hingga 5x lipat.

Screenshot 1Setelah memberikan edukasi dan dampak adiksi gadget pada anak, ibu Diane Meytha Supit memberikan pendapat nya juga bahwa saat durasi penggunaan gadget yang cukup lama dapat terkena radiasi yang mengakibatkan kerusakan pada mata penggunanya. Kemudian, dapat juga mempengaruhi kondisi psikis pengguna gadget. Dengan contoh, anak mulai mudah marah dan masih banyak lagi kondisi lainnya disekitar kita. Salah satunya, keterlambatan pertumbuhan pada anak karena sudah terbiasa diberi konsumsi gadget oleh orang tua, hal ini juga berdampak pada kehidupan sosial anak natinya.

Screenshot 2Menurut ibu Ayunda Ramadhani dari segi psikologis dapat menimbulkan kebiasaan anak cepat marah, gangguan emosi, anak jadi kranky, marah, emosi. contohnya ketika gadgetnya diambil oleh orang tuanya terus anak-anak merasa “kesenangannya” diambil. Solusi untuk mengatasi adiksi tersebut yaitu dengan kenali, sadari, atasi. Sadari terlebih dahulu gejala-gejala yang ada kemudian sadari hal itu lalu dapat ditangani dengan pergi ke professional. lalu orang tua juga penting memberikan pemahaman yang mendalam pada anak terkait penggunaan gadget. kecanduan gadget itu juga bisa menyebabkan FOMO (fear of missing out) jadi ketika itu sudah menjadi sebuah kecanduan akan sulit dihilangkan. Hal ini memberi dampak yang cukup massive pula karena tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga bisa memberikan pengaruh baru orang lain.

Zoom 1Sebelum penutupan acara ibu Ayunda Ramadhani memberikan pesan kepada orang tua yaitu anak itu bisa mendengar dan meniru tapi karena adiksi yang ditimbulkan oleh gadget itu menyebabkan hubungan anak dengan gadget itu lebih kuat daripada hubungan anak dengan orang disekitarnya. jadi sebenarnya anak itu mengerti namun mereka hanya belum bisa mengutarakan.

Screenshot 3Acara di akhiri dengan closing statement oleh para nara sumber dan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan moderator dan dilanjutkan dengan sesi foto. (av/del)

Selengkapnya tonton melalui youtube HIMPSI Kaltim https://www.youtube.com/results?search_query=himpsi+kaltim

 pascasarjana  dosenstaf  fasilitas  perpus  kontak
 qa  portal  galerifoto  falerivideo  download