logo ind2                                                                                                  


FISIPERS – Program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2019, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Mulawarman menyelenggarakan talkshow dengan mengangkat tema “Kenali Krisis Kesehatan Mental” pada hari Kamis, 2 Desember 2021. Pelaksanaan talkshow ini diadakan secara online dengan Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui Youtube Ilmu Komunikasi Unmul. Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yang handal di bidangnya yaitu Rury Muslifar, S.Pd, M.pd (Counselor & Founder Of Battes Curry House) dan Ayunda Ramadhani, S.Psi., M.psi., Psikolog (Clinical Psychologist).

Screenshot 6Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua panitia Bella Rabhiatul Adawiyah dan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNMUL Dr. Rina Juwita, S.Ip. ,MHRIR sekaligus membuka acara. Di moderatori oleh Hidayatul Muhtaddin mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019. Talkshow berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Talkshow tersebut juga menyajikan hiburan yaitu penampilan tari dayak oleh Mahpujah dan sape oleh Yoakim Jodi Irvansyah Asun.

Screenshot 1Penyampaian materi pertama mengenai definisi kesehatan mental yang dibawakan oleh ibu Ayunda Ramadhani, S.Psi., M.psi., Psikolog. Menurut ibu Ayunda definisi kesehatan mental yang dikutip dari teori Sarafino yakni sehat itu tidak hanya terbebas dari penyakit tetapi juga secara sosial secara proses kognitif dan secara emosi itu juga adaptif. Dengan demikian definisi kesehatan mental itu mencakup 4 hal yaitu fisik, emosi, pikiran dan sosialnya juga harus sehat. Materi kedua kemudian dibawakan oleh Rury Muslifar, S.Pd, M.pd. Ia menyampaikan bahwa sehat mental artinya stabil secara emosi, emosi ini berkaitan dengan kondisi psikis dan fisik. Kondisi psikis dan fisik ini harus balance atau seimbang untuk bisa dikatakan sehat mental.

Fenomena kesehatan mental pada mahasiswa menurut ibu Ayunda pada survei penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 meneliti tentang stres akademik yang terjadi pada masa pandemi ini salah satunya yaitu kebisaan metode mengajar yang harusnya offline jadi online ini dapat meningkatkan stress mahasiswa diantaranya karena banyaknya tugas yang diberikan dan kebiasaan untuk menunda pekerjaan selain itu bisa karena keterbatasan akses internet atau fasilitas untuk pembelajaran daring.

Sedangkan menurut survei ibu Rury pada Januari tahun 2021 mahasiswa fkip mengalami stress akademik tingkat tinggi yang mengakibatkan kesehatan mentalnya terganggu, ketika kesehatan mental terganggu kita akan merasa cemas. Cemas ini akhirnya akan merambat ke fisik yaitu berkeringat, cepat marah dan gampang lupa.Gangguan mental yang kerap dialami mahasiswa banyak macamnya antara lain stress, kecemasan, narsistik dan bipolar atau gangguan pada emosi dan mood, jika sudah begini pola tidur dan makan juga dapat terganggu akibat dari gangguan mental tersebut.

Menurut ibu Ayunda Ramadhani, S.Psi., M.psi., Psikolog dampak dari stress ini banyak yang kena pertama kali yaitu fisiknya biasanya ditandai dengan detak jantung meningkat, tidak bisa berpikir rasional. Selain gangguan pada disik kemudian ada gangguan pada psikis yaitu jadi emosional atau gampang marah dan negatif thinking. Dalam closing statementnya beliau mengatakan jangan ragu untuk mencari bantuan, kenali, dan sadari kesehatan mental kita, sedangkan Ibu  Rury Muslifar, S.Pd, M.Pd mengatakan bahwa kita jangan lupa bahagia.

Screenshot 2Acara diakhiri dengan pemberian plakat dan sertifikat kepada narasumber. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto. (anr/wsd)

 pascasarjana  dosenstaf  fasilitas  perpus  kontak
 qa  portal  galerifoto  falerivideo  download