logo ind2                                                                                                  


Dari segi etimologis perkataan “Majelis Taklim” berasal dari bahasa Arab, yang terdiri atas dua kata, yaitu majelis dan taklim. Majelis artinya tempat duduk, tempat sidang, dewan, dan taklim diartikan pengajaran. Dengan demikian, secara bahasa “Majelis Taklim” adalah tempat untuk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam. Adapun pengertian majelis taklim menurut istilah, sebagaimana yang dirumuskan pada musyawarah Mejelis Taklim se-DKI Jakarta tahun 1980 adalah : lembaga pendidikan non-formal Islam yang memiliki kurikulum sendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak, dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah swt, antara manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yang bertakwa kepada Allah swt.

Kegiatan Majlis ta'lim dan Halal bi Halal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Mulawarman rutin diadakan setiap bulannya. Kegiatan ini diadakan untuk memberikan siraman rohani dan mempererat silaturahmi antara sesama staf di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Acara ini dihadiri oleh Rektor Universitas Mulawarman Prof.Dr.H.Zamruddin Hasid,SE,SU, Ketua Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ketua Program Pemerintahan Integratif, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III, Pembantu Dekan IV, Para Staf Dosen dan staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Persatuan Darma Wanita Fisip serta mahasiswa dan mahasiswi. Majelis Ta'lim yang diadakan hari ini sekaligus bertepatan dengan bulan syawal 1434 H sekaligus sebagai acara berjabat tangan dan bermaaf-maafan. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Prof.Dr.H.Adam Idris, M.Si dalam sambutannya mengatakan dengan berakhinya bulan suci ramadhan dan tibanya bulan syawal sebagai hari kemenangan, hendaknya sebagai individu kita patut bersyukur karena masih di beri kesempatan untuk menikmati kehidupan dalam keadaan sehat walafiat, hendaknya dalam momentum ini dijadikan sebagai bulan pembersihan diri hati dan jiwa dari segala khilaf kata dan perbuatan. Hal senada juga disampaikan oleh Rektor Universitas Mulawarman Prof.Dr.H.Zamruddin Hasid,SE,SU. Dalam puncak acara Majlis Ta,lim disampaikan Tausiyah Agama oleh Al Ustadz. H. Benyamin, LC ( Dosen STAIN Samarinda). Beliau menyampaikan pentingnya makna bersilaturahmi, saling berjabat tangan dan bermaafan. Ada beberapa hadits yang menerangkan tentang bersalaman diantaranya adalah riwayat Abu Dawud:

عَنِ اْلبَرَّاءِ عَنْ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أنْ يَتَفَرَّقَا

Artinya : Diriwayatkan dari al-Barra’ dari Azib r.a. Rasulallah s.a.w. bersabda, “Tidaklah ada dua orang muslim yang saling bertemu kemudian saling bersalaman kecuali dosa-dosa keduanya diampuni oleh Allah sebelum berpisah.” (H.R. Abu Dawud)

عَنْ سَيِّدِنَا يَزِيْد بِنْ اَسْوَدْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: اَنَّهُ صَلَّى الصُّبْحَ مَعَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَليْهِ وَسَلّمْ. وَقالَ: ثُمَّ ثَارَ النَّاسُ يَأخُذوْنَ بِيَدِهِ يَمْسَحُوْنَ بِهَا وُجُوْهَهُمْ, فَأَخَذتُ بِيَدِهِ فَمَسَحْتُ بِهَا وَجْهِيْ.(رواه البخارى)

Artinya : Diriwayatkan dari sahabat Yazid bin Aswad bahwa ia shalat subuh bersama Rasulallah, lalu setelah shalat para jamaah berebut untuk menyalami Nabi, lalu mereka mengusapkan ke wajahnya masing-masing, dan begitu juga saya menyalami tangan Nabi lalu saya usapkan ke wajah saya. (H.R. Bukhari, hadits ke 3360). Tausiyah agama yang diselingi dengan tanya jawab diakhiri dengan  berjabat tangan dengan seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman. Taqabbalallaahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim.

 pascasarjana  dosenstaf  fasilitas  perpus  kontak
 qa  portal  galerifoto  falerivideo  download